Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, hubungan antara bahasa dan budaya memiliki peranan penting yang tak terpisahkan. Bahasa merupakan instrumen utama dalam memahami dan meresapi nilai-nilai budaya suatu komunitas, sehingga menjadi alat efektif dalam proses pemberdayaan. Melalui penguasaan bahasa lokal, masyarakat dapat lebih menghargai dan menjaga warisan budaya mereka, serta memahami hak dan kewajiban mereka, yang pada akhirnya memperkuat posisi mereka dalam masyarakat. Oleh karenanya, pendekatan bahasa dan budaya dalam pemberdayaan masyarakat perlu diterapkan secara bersamaan dan sinergis, untuk menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.